Pages

welcome to cinemaVINS . .free download movies for you. . .!!

INFORMASI sedikit....!!!!!
bagi download movies, file yang terpotong bisa ( in connection )
menggunakan
hj-split.. download DISINI..
or HJsplit fileSJ
klik JOIN unggah file part pertama,ntar (automated process to finish).

centurion




Artist : Michael Fassbender, Dominic West, Olga Kurylenko
Album : war




SUBTITLE : INDONESIA

ENTERUPLOAD
part 1
part 2



Kisah tentang dua perang di sebuah Negeri dengan hasil akhir dan penghargaan terhadap para veteran perang yang saling bertolak belakang. Karena Negeri itu adalah Negeri Dongeng.

Di tengah berkecamuknya perang dunia, di sebuah negara berlangsung perang yg dahsyat, satu unit PASUKAN KECIL bernama Centurion terdesak dalam sebuah pertempuran di sudut kota, celakanya lagi, sang pemimpin pasukan yaitu Mpu Tantular Robber, yg selama ini terkenal sangat indisipliner, biang kerok di antara unit pasukan lainnya disempurnakan dengan hobinya yang suka menjarah logistik maupun barang milik anak buahnya sendiri, (atas hal ini Jend. pemimpin angkatan bersenjata telah memasukkan unit Centurion dalam status pengawasan khusus) Bahkan penyebab terdesaknya unit Centurion itu tak lain karena banyaknya anggota pasukan kelelahan akibat kekurangan logistik dan amunisi yang selama ini tanpa mereka sadari telah digelapkan oleh si mpu tantular Robber dan kroninya.

Sebagian besar anggota unit Centurion panik karena mereka benar-benar telah terdesak disamping begitu banyak prajurit yang sekarat. Kepanikan ini pastinya mempengaruhi moral dan semangat juang prajurit lainnya, termasuk unit PASUKAN BESAR lainnya. Mpu Robber pun telah mengontak Jend. Boedi -pemimpin besar angkatan bersenjata- untuk meminta back up Fasilitas Persenjataan Juga Logistik (FPJL). Bahkan tak kurang beberapa kolonel pemimpin batalyon (batalyon = koordinator unit) berulang kali mengingatkan tentang ancaman ini kepada Jend. Boedi. Sementara di sisi lain, Jend. Boedi tersandera pada peraturan internal bahwa pemberian FPJL hanya dapat diberikan kepada unit pasukan yang masih memiliki cadangan logistik dan amunisi 20% dari total jumlah jiwa dan senjata (peraturan ini pun sebenarnya baru berubah –bersama ±14 perubahan aturan/aturan baru lainnya yang dikeluarkan- pada masa kritisnya perang itu.

Aturan FPJL berubah menjadi : unit pasukan yang dimungkinkan untuk diberikan FPJL adalah memiliki cadangan amunisi atau logistik minimal satu butir peluru. Jend. Boedi yang ahli strategi itu pun kemudian segera bertindak cepat dengan membrikan FPJL dalam 3 tahap senilai 689 Juta kepada unit Centurion. Dasar memang sudah bermental garong, FPJL yang sejatinya disuplai buat back up sementara, malah diselundupkan oleh antek mpu. Robber yang bernama oknum letn. Dew. Bisa ditebak suplai logistik dan amunisi itu langsung bablas hanya dalam waktu seminggu. Jend. Boedi yang baru 6 bulan memimpin itu melapor kepada Jend. lain pejabat Menteri Pertahanan tentang unit Centurion yang sedang sekarat dan perlu penanganan khusus. Mendapat laporan itu, pejabat Menteri Pertahanan / ketua KSSP Jend. SRI Mulyono segera menggelar rapat marathon terbatas KSSP (Komite Stabilitas Situasi Perang) dengan memanggil beberapa pejabat keamanan terkait. Sekedar info : KSSP ini sengaja dibentuk dengan tujuan mengamankan situasi dan kondisi keamanan selama perang, berdasarkan dasar hukumnya, para pejabat KSSP tidak dapat dituntut pidana atas keputusan yang diambilnya di saat perang berlangsung.

Dalam laporan itu Jend. Boedi mengusulkan untuk menyelamatkan unit Centurion, mengingat dampak psikologis yang sangat besar terhadap unit pasukan lainnya jika unit Centurion itu sampai kalah. meskipun kecil dan dipimpin oleh mpu Robber yang bobrok sistemik, namun membiarkan unit Centurion sampai hancur lebur di tengah perang berkecamuk hanya akan mengurangi jumlah kekuatan karena kemungkinan akan menyebabkan ambrolnya mental dan semangat juang para prajurit secara keseluruhan, lebih jauh lagi, bukan tidak mungkin akan menimbulkan rush prajurit (pengunduran diri massal) ataupun capital flight (berpindahnya prajurit untuk memperkuat negara lain) ke negara yang dianggap lebih memberikan jaminan keamanan atas pasukannya.

Rapat KSSP memutuskan : unit Centurion diselamatkan dan penanganan selanjutnya diserahkan kepada LPP (Lembaga Penjamin Prajurit), sementara oknum mpu Robber dan antek dikenakan pencekalan agar tdk bisa kabur ke negara lain (sambil diinventarisir semua “hasil karya” jarahannya selama ini untuk diperhitungkan pertanggungjawabannya). LPP yang bertanggungjawab atas unit Centurion menempatkan kapt. Maryon {yang terkenal kredibilitasnya sebagai “perwira spesialis situasi darurat”} untuk memimpin unit Centurion.

Atas keputusan KSSP itu, Jend. Sri Mulyono melaporkannya kepada Presiden Yodho dan Wapres Joko melalui SMS (karena saat itu Presiden Yudho sedang berada di Luar Negeri sedang membahas masalah keamanan dan perdamaian dunia bersama pimpinan Negara lainnya. Sementara, Wapres Joko sedang berjalan2 meninjau gedung baru LIPE {Lembaga Ilmu Pengetahuan} di daerah cibenang.

Empat hari kemudian, Jend. Boedi dan Jend. Sri Mulyono menyampaikan laporan tertulis perihal keputusan KSSP secara langsung pada Wapres Joko. Mendapat laporan itu, Wapres Joko murka, menganggap peristiwa ini sebagai kejahatan dan segera memerintahkan kepada pihak Polpra (Polisi Prajurit) untuk menahan MPU Robber DENGAN ALASAN APAPUN ! pihak Polpra kemudian segera menahan Mpu Robber dengan berbekal DATA KEJAHATAN SEADANYA DARI JEND BOEDI (karena di dalam NEGARA HUKUM setiap penahanan terhadap siapapun harus disertai alasan penahanannya – belakangan diketahui akibat penahanan prematur itu, mpu Robber hanya divonis penjara 4 tahun + denda 50 Juta dari 9 Milyar total yang telah digelapkannya {padahal tujuan pencekalan itu tadinya, Jend. Boedi ingin agar tuntutan sanksi terhadap mpu Robber LENGKAP – sampe ke kolor-kolornya kalau perlu}).
Sekedar info : saat itu suplai dari LPP untuk mem-back up unit Centurion (dengan nama Bantuan Militer Sementara {BMS}) BARU BERKISAR 2,7 Miliar dan baru ditempatkan selama 2 hari oleh LPP.

Awal tahun berikutnya, dalam sidang Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (LPK) terhadap komisi-11 (sektor keamanan) Dewan Pengawas Pemerintahan (DPP), Jend. SRI Mulyono mendapatkan apresiasi yang sangat positif atas torehan prestasinya yang menyebabkan stabilitas keamanan Negara yang sangat baik bahkan lebih baik dari tahun2 sebelumnya, padahal saat itu situasi keamanan di Negara lain sangat amburadul akibat berkecamuknya Perang Dunia. Begitupun dengan LPK Jend. Yudho yang diterima oleh DPP, dalam salah satu bagiannya, terdapat laporan hasil audit atas BMS unit Centurion yang saat itu telah mencapai angka 6,1 Miliar.
Sekedar info : laporan hasil audit atas BMS unit Centurion itu menyatakan WAJAR TANPA KECUALI (WTK) – Ketua tim Audit adalah Anwas {posisinya bisa dibilang orang ke-2 pemimpin besar angkatan bersenjata bertahun2 sebelum Jend. Boedi). Tahun itu adalah merupakan tahun terakhir bagi pasangan Presiden Yudho - Wapres Joko dalam menjalankan roda pemerintahan di Negara itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
 

Followers