Pages

welcome to cinemaVINS . .free download movies for you. . .!!

INFORMASI sedikit....!!!!!
bagi download movies, file yang terpotong bisa ( in connection )
menggunakan
hj-split.. download DISINI..
or HJsplit fileSJ
klik JOIN unggah file part pertama,ntar (automated process to finish).

splice



artist : Adrien Brody, Sarah Polley, Delphine Chanéac ETC
album : Thriller



SUBTITLE : indonesia

ENTER
UPLOAD
(300MB mkv)
part 1
part 2

MEGA
UPLOAD
(300MB mkv)
part 1
part 2

(350MB mkv)
download

(550MB mkv)
download


Meet Dren! Sebuah hasil karya paling mutakhir manusia yang didapatkan dari hasil perpaduan beberapa sel genetik hewan dengan sel genetik manusia. Kontroversial? Melanggar kodrat manusia? Memang. Dua ilmuwan muda yang melakukan percobaan ini sendiri, Clive Nicoli (Adrien Brody) dan Elsa Kast (Sarah Polley), juga menghadapi banyak tentangan ketika mereka mengajukan ide penggunaan sel genetik manusia. Namun, atas dasar keinginan memperbaiki sel-sel buruk tubuh yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya bagi manusia, Clive dan Elsa secara sembunyi-sembunyi melakukan percobaan mereka.

Secara biologis, tentu saja adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk mempadupadankan sel genetika manusia dengan sel genetika hewan yang jelas berasal dari spesies yang berbeda (Burung? Reptil? Amfibi?). Mari singkirkan pandangan ilmiah tersebut dan mengingat bahwa Splice adalah murni sebuah film belaka. Semua hal dapat terjadi dalam sebuah film, khan? Clive dan Elsa sendiri tidak dengan mudah dapat memadukan berbagai sel genetika tersebut. Butuh beberapa kali percobaan, dan akhirnya, secara ketidaksengajaan, sel-sel genetika tersebut berhasil dipadupadankan. Dan lahirlah sebuah makhluk hasil perpaduan beberapa sel genetik, yang nantinya akan disebut Dren (anagram dari N-E-R-D, diperankan oleh Abigail Chu) oleh Clive dan Elsa.

Sama seperti memiliki seorang anak yang baru terlahir ke dunia, Clive dan Elsa harus menghadapi banyak waktu yang sulit dalam menghadapi Dren. Terlebih lagi, mereka harus tetap menjaga rahasia keberadaan Dren dari seluruh publik. Ini belum lagi konsekuensi yang harus mereka hadapi karena menggabungkan beberapa sel genetis tersebut. Dren (dewasa – Delphine Chanéac) secara cepat tumbuh dan berkembang menjadi sebuah makhluk yang sulit untuk ditebak dan memiliki banyak kemampuan yang tidak disangka-sangka oleh Clive dan Elsa.

Splice adalah sebuah film science-fiction karya Vincenzo Natali, sutradara sekaligus penulis naskah yang populer dengan film thriller, Cube, yang dirilis pada tahun 1997. Splice sendiri, pada awalnya, dibuat untuk menjadi sekuel dari film tersebut. Namun, karena keterbatasan dana dan teknologi, proyek ini akhirnya menghadapi banyak hambatan. Hingga akhirnya 10 tahun kemudian, Splice mendapatkan suntikan dana sebesar US$26 juta, dan dijadikan sebagai sebuah proyek tunggal dan sama sekali tidak berhubungan dengan Cube.

Terasa bagaikan versi modern dari Frankenstein, Splice harus diakui mampu menawarkan premis yang sangat menarik di bagian awal film. Masa-masa ketika Clive dan Elsa mulai ‘memproduksi’ Dren hingga akhirnya terlahir dan tumbuh berkembang, merupakan bagian terbaik dari film ini. Namun, entah mengapa, Natali kemudian seperti kehilangan ide mengenai bagaimana cara yang tepat untuk mengakhiri premis yang telah disusun baik tersebut. Natali, yang juga menuliskan naskah film ini bersama Doug Taylor dan Antoinette Terry Bryant, kemudian seperti melepaskan sepenuhnya sisi science-fiction film ini untuk kemudian mengembangkan sisi drama dari ketiga karakter utamanya.

Hasilnya, paruh kedua film ini tak lebih dari sebuah dramatisasi mengenai bagaimana Dren mulai mempengaruhi hubungan Clive dan Elsa, yang juga kemudian diikuti dengan berbagai adegan cheesy yang semakin mudah ditebak namun memiliki kualitas yang semakin tidak berimbang dengan paruh pertama film ini. Sangatlah mudah untuk menganggap bahwa Splice adalah gabungan antara dua naskah yang berbeda: sebuah naskah film science-fiction yang (sebenarnya cukup) menjanjikan dan sebuah naskah film drama percintaan yang predictable dan tidak menggairahkan sama sekali.

Di departemen akting, Adrien Brody dan Sarah Polley tampil cukup baik. Tidak istimewa memang, namun baik Brody dan Polley mampu memberikan chemistry yang tepat antara kedua karakternya. Sementara secara teknis, tata efek visual dan tata rias film ini tentu saja berada di posisi terdepan. Penggunaan tata rias yang tepat kepada Abigail Chu dan Delphine Chanéac — dua pemeran Dren untuk dua masa perkembangan yang berbeda — yang dipadukan dengan penggunaan digitalisasi komputer yang tidak buruk, membuat penampilan Dren sangat terlihat alami. Adalah hal yang membantu juga ketika kedua aktris pemeran Dren juga mampu menghidupkan karakternya walaupun dihadirkan tanpa satu dialogpun di sepanjang film.

Sangat disayangkan sekali sebenarnya melihat sutradara Vincenzo Natali tidak mampu memberikan pengemasan akhir yang tepat terhadap premis sangat menarik yang ditawarkan oleh Splice. Premis yang pada awalnya berhasil menyingkirkan opini bahwa Splice adalah sebuah film biasa mengenai manusia yang mendapatkan ganjaran atas melangkahi kodratnya justru berubah memburuk ketika diarahkan menjadi sebuah drama biasa dengan twist yang menghadirkan sesosok makhluk mutan yang tidak dapat dikendalikan. Sayang, namun setidaknya film ini masih mampu memukau lewat tampilan teknisnya yang tidak mengecewakan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts with Thumbnails
 

Followers